Foto: Milyana/Carousell
pernah ia tulis sajak-sajak untuk seseorang yang baginya
"memiliki semua hak untuk menjadi kekasih",
telah ia awali sebuah kisah penuh mimpi yang
dirajutnya dalam senyap—ditelusurinya nukilan
cerita lama dari sebuah kesirnaan masa
telah ia tempuh bentangan masa menuju
daratan tak bernama, dikuaknya tirai waktu dan
diketuknya sebuah pintu setengah terbuka, di baliknya
ia temui hamparan padang hijau dan mega berarak di kaki
cakrawala sejauh mata berkelana
telah ia lalui satu dekade, bergeming dalam
deraan waktu seraya
dibisikkannya sekeping rindu:
"aku pulang
tapi entah kapan
dan ku tak tahu siapa tujuan"
oleh Jane Ardaneshwari dalam buku Dancing Rain